Filosofi Bersyukur
Setelah
dipinang dan menjadi istri dari seorang pria tampan nan baik hati, maka wanita
sang pengembara ini hijrah ke kampung. Meninggalkan hiruk pikuk kota
Metropolitan dengan sejuta kenangan yang sulit dilupakan.
Wanita
yang meniti karir hampir 10 tahun di dunia perpajakan, tiba-tiba menjadi
seorang istri dan ibu yang harus berjibaku dengan semua pekerjaan rumah.
Rasanya tidak adil setelah bersusah payah meraih gelar sarjana dari universitas
yang tersohor di negeri ini dan akhirnya memenuhi kodratnya sebagai primadona
di dalam rumah.
Tak
kenal lelah dari subuh sampai larut malam seakan-akan pekerjaan Ibu Rumah
Tangga (IRT) ini hanya milik pribadi. Belum lagi Princess Kinata yang
dianugerahkan Sang Pencipta di tengah keluarga kami memiliki seribu pertanyaan
yang harus dijawab setiap hari.
Di saat
malam tiba, semua penghuni rumah sudah terlelap hanya ada satu kata yang terus
membahagiakanku adalah “Bersyukur”. Saat memandang wajah kekasih hati serta
putri kesayangan maka semua kelelahan yang terlintas menjadi hilang seketika.
Sedari kecil, Mama sering menanamkan sebuah
filosofi “Bersyukur”. Hanya orang bersyukur yang mampu melihat semua keindahan
dunia. Oleh karena itu, kata bersyukur membuat aku semakin percaya
diri di setiap pelajaran hidup dan menjadi seorang IRT.
IRT MAMPU MERAIH BANYAK MIMPI
Pandangan
kebanyakan orang, IRT hanya seputar daster, dapur dan mengurus keluarga. Rambut
diikat, disisir pun jarang. Muka kusam, jangankan untuk facial, cuci muka pun kalau ingat. Belum lagi hal yang ngetren di
seputaran IRT adalah menggosip bareng tukang sayur yang berlabuh di kompleks
perumahan.
Kocaknya
belakangan ini, netizen mulai viral
dengan kalimat “IRT berdaster, kalau sudah dandan kelar hidup loe...” Sedikit
tergilitik hingga tertawa lebar dengan kalimat dan foto-foto yang ditampilkan. Kalau
dipikir-pikir dengan paradigma sebagian orang tentang IRT maka memesona itu
dilihat dari sisi apa? Apakah kalau sudah dandan maka IRT tersebut menjadi
memesona dan menjadi pujaan para kaum
Adam.
Alhasil, bagi sebagian orang menilai
bahwa memesona itu harus berpenampilan cantik dengan riasan ala artis dengan dempulan
BB Cream. Apabila parameter sebuah memesona adalah kecantikan dan kulit mulus terawat,
maka kemungkinan besar IRT akan gagal dalam mengikuti kontes memesona. Lihat
saja sebagian tangan IRT tanpa asisten pasti ada cap hitam bekas cipratan
minyak panas belum lagi goresan cantik di jari tangan bekas irisan pisau.
Bagi
seorang “newbie” di dunia rumah tangga, saya menilai IRT itu tidak semata,
hanya berurusan dengan rumah. Tetapi dunianya sangat luas dalam mencapai banyak
hal. IRT tidak terikat sebuah pekerjaan yang harus menyelesaikan pekerjaan dari
jam 08.00 – 17.00 WIB setiap Senin-Jumat. Hanya bernafas di hari Sabtu, itu pun
kalau tidak ada deadline kantor.
IRT
dapat melakukan berbagai macam kegiatan yang diinginkan dan meraih banyak
mimpi. Bagi saya, memesona itu adalah IRT yang serba bisa. Di tengah padatnya
pekerjaan rumah, seorang IRT dapat meraih banyak prestasi. Sehingga terpatahkan
stigma yang buruk tentang seorang IRT.
Suami
pun pernah menyanjung bahwa wanita yang berpenampilan sederhana ini dapat
melakukan hal-hal yang tak pernah terduga sebelumnya. Pancaran pesona dari
wanita yang serba bisa terasa kuat, terlebih untuk orang-orang yang kita
sayangi.
#Memesona Itu Menjadi IRT Serba Bisa
Kata serba bisa, saya analogikan dengan
sebuah kemampuan untuk melihat peluang dan mengaplikasikannya dengan semua
talenta yang diberikan Sang Pencipta. Terkadang, seorang wanita
tidak menyadari bahwa di dalam dirinya terdapat banyak sekali potensi yang
dapat dikembangkan. Namun, tak jarang seorang wanita malas atau menimbun
potensi tersebut.
Kembali
dengan kata bersyukur dianugerahkan banyak sekali potensi dan talenta diberikan
kepada saya. Oleh karena itu, saya memanfaatkan dan menggunakannya agar
terlihat memesona di hadapan Sang Pencipta.
Tak jarang
talenta yang dimiliki mampu menambah penghasilan dan membantu perekonomian
keluarga. Nah, seorang IRT juga
seharusnya membantu suami dalam mengais rezeki untuk menambah pundi-pundi
keluarga.
Berikut
8 (delapan) kegiatan serba bisa seorang IRT agar memesona di hadapan Pencipta,
keluarga, orang lain dan lingkungan.
1.
Mengurus
Keluarga
Hal ini merupakan kegiatan
dasar dan terutama bagi seorang wanita yang sudah berkeluarga. Walaupun
memiliki kegiatan yang menumpuk dan kejar tayang, namun mengurus keluarga tetap
menjadi nomor wahid.
Mulai dari mempersiapkan hal
terkecil sampai dengan perencanaan keluarga berada di tumpuan seorang Ibu. Ketika
suami dapat mencapai segala cita-cita dan sukses di pekerjaan tidak terlepas
dari peran serta dari seorang wanita. Karena di balik kesuksessan seorang pria ada
seorang wanita yang hebat.
Begitu pula dengan pertumbuhan
anak yang sehat dan cerdas berada di tangan seorang wanita yang mau memberi waktu
dan diri sepenuhnya. Oleh karena itu, ketika seorang IRT dapat fokus mengurus
rumah tangga dengan baik maka IRT tersebut sangat memesona.
2.
Memasak
Kegiatan IRT yang tak luput
dari hari ke hari adalah memasak. Pekerjaan dapur yang satu ini menuntut
seorang Ibu untuk menyajikan makanan yang terbaik bagi keluarga.
Tidak banyak wanita yang
memiliki hobby memasak namun ketika seorang wanita menjadi Ibu maka naluri
memasak muncul dengan sendirinya. Dulu, hasil masakan dapat menggetirkan lidah
para pencicipnya namun sekarang hidangan yang disajikan membahagian seluruh anggota
keluarga.
Menurut saya, ketika IRT dapat
memasak untuk keluarga serta membuat berbagai jenis masakan maka wanita
tersebut sangat terlihat memesona.
3.
Menulis
Dewasa ini, kegiatan menulis
bukan hanya dilakoni oleh para jurnalis. Semua orang dapat menulis, membuat
berita, me-review, menceritakan
pengalaman dan lainnya. Wadah untuk penulis juga sudah terpampang nyata di
dunia maya.
Sebagai seorang blogger, saya melihat banyak IRT yang
menjadi penulis-penulis handal. Bahkan tak jarang memenangkan banyak kompetisi.
Bagi saya, menulis adalah
mengekspresikan ide dalam bentuk kata-kata yang mudah dipahami dan menjadi
insipirasi bagi banyak orang. Reward
untuk ketulusan dan keseriusan dalam menulis adalah penghargaan.
Di tengah padatnya pekerjaan
seorang IRT tetap dapat menulis dan berprestasi merupakan hal yang tak umum. Di
samping itu, hasil dari menulis juga dapat menambah perekonomian keluarga. Sehingga
saya selalu menilai IRT yang aktif menulis terlihat memesona.
4.
Menyanyi
& Menciptakan Lagu
Sejak kecil sudah disuguhkan
dengan berbagai jenis musik oleh kedua orang tua. Sehingga salah satu kegiatan
yang menghibur di kala pekerjaan rumah tangga mulai penat adalah menyanyi dan
bermain musik.
Tak hanya bernyanyi di kalangan
keluarga sebagai penghibur setia, saya juga mulai belajar bagaimana membuat
sebuah karya yang nantinya dapat menjadi penghasilan tambahan.
Sudah beberapa karya yang
dihargai oleh pihak ketiga dengan reward
yang lumayan. Sehingga bagi saya menyanyi dan menciptakan lagu merupakan
kegiatan yang menenangkan hati dan dapat sebagai sumber penghasilan.
IRT yang melakukan kegiatan ini sungguh terlihat
memesona. Suami tercinta pun pernah mengakui hal ini he...he... Saat menulis tentang
memesona, maka terlintas dipikiran untuk menciptakan sebuah lagu:
#Memesona
Kau ciptaan terindah
Disebut sebagai wanita
Pancaran tulus hatimu
Tak lunturkan ketangguhan
Mempesona di setiap waktu
Jadilah wanita terindah
Dalam langkah dan senyumanmu
Memesona pancarkan hatimu
Yakin kau serba bisa
(Balige, 8 April 2017)
5.
Menjahit
Dulu nenek pernah berpesan,
apabila ada pakaian yang robek jangan sedikit-sedikit bawa ke tukang jahit.
Cobalah untuk menyelesaikannya sendiri. Karena kegiatan menjahit akan sangat
berguna di tengah keluarga.
Berawal dari nasehat
tersebutlah maka saya belajar untuk menjahit. Meski hanya menjahit sederhana
dan menciptakan baju-baju rumahan. Namun, setidaknya tidak perlu ke luar uang
lagi untuk memperbaiki pakaian.
Melihat nenek sebagai IRT yang
tekun menjahit maka kegiatan ini terlihat memesona. Walaupun belum mumpuni,
saya terus belajar semoga kelak bisa buka butik sendiri... Amin.
6.
Membuat
Kerajinan Tangan (Craft)
Kembali bersyukur diberi
seorang Mama yang sangat suka membuat kerajinan tangan. Di tangan Mama semua
barang bekas bisa di sulap menjadi barang yang cantik dan bernilai jual.
Setelah 1 (satu) bulan belajar
untuk membuat karya dari barang bekas bersama Mama, maka jadilah gucci cantik serta
tas-tas yang unik dan menawan. Selain berkarya, sebagai IRT saya juga berusaha
menjaga lingkungan dari sampah plastik bekas. Bayangkan saja, butuh jutaan
tahun untuk menguraikan sampah plastik di tanah.
Oleh karena itu, saya selalu
berusaha untuk berkreasi dari sampah plastik dan mendaur ulang semua barang
bekas agar lingkungan tetap terjaga. Semoga hal ini juga dapat dilakukan oleh
para IRT di bumi bagian belahan manapun. Kalau kata Mama, kegiatan ini sungguh
memesona.
7.
Berkarya
di Dunia Kecantikan
Tergelitik dari para netizen
yang selalu membandingkan wanita berdaster dengan dandanannya maka seyogiayanya
wanita juga dapat menjaga dan merawat diri. Sejujurnya bagi saya, kecantikan
yang paling utama itu adalah kecantikan dari hati.
Di sela-sela waktu yang tersisa
maka saya mengikuti pelatihan kecantikan. Ah,
jika diingat dulu membedakan antara eyeshadow
dengan eyeliner saja saya tak tahu. Seperti
kata bijak, belajarlah maka akan terbiasa menjadi seorang pembelajar.
Beberapa waktu lalu, saya
mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan kecantikan oleh sebuah lembaga
pemerintahan. Tentunya hal ini langsung diterima tanpa banyak alasan.
Thanks
God,
pelatihan yang menyita banyak waktu itu membuahkan hasil. Tak hanya untuk
merias diri, saya juga berusaha untuk jadi berkat buat orang lain dengan
berkarya di dunia kecantikan. Meskipun belum kece badai layaknya make-up artis, namun saya sudah dapat
berbagi ilmu kepada ibu-ibu di lingkungan terdekat atau komunitas wanita.
8.
Freelance (Konsultan Pajak)
Setelah meniatkan diri untuk
sepenuhnya menjadi IRT tidak serta merta meninggalkan ilmu perpajakan yang
sudah ditimba selama tahunan. Pekerjaan sebagai freelance merupakan pekerjaan musiman yang dilakoni. Terlebih di
akhir tahun untuk penyusunan laporan keuangan dan perpajakan.
Walaupun tidak lagi sepenuhnya
menyentuh ranah pajak, saya tetap berusaha untuk belajar hari demi hari tentang
perpajakan. Meng-update berita dan
peraturan terbaru. Bagi saya, dunia perpajakan terlalu sulit untuk dilupakan,
sehingga kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan favorit di akhir tahun.
IRT yang berdaster ini juga dapat
mengerjakan berbagai jenis masalah perpajakan, sambil memberi makan anak,
menjahit, membuat craft, menulis, creambath kepala tetangga sambil
menciptakan lagu. Semua kegiatan ini sungguh menyenangkan.
Setelah
direnungkan maka wanita yang mengembangkan seluruh potensinya dari rumah juga
dapat memberikan penghasilan tambahan dan membantu perekonomian keluarga. Oleh
karena itu, bagi saya memesona itu adalah menjadi IRT yang serba bisa.
Stigma
negatif kebanyakan orang mengenai IRT selama ini dapat dipatahkan. Padahal
dapat dikatakan seorang IRT tidak pernah berhenti bekerja selama 24 jam dan
selalu memutar otak untuk mendapat penghasilan tambahan demi asuransi
pendidikan anak dan pastinya uang belanja.
Alhasil, menurut saya bahwa memesona itu adalah menjadi wanita yang dapat melakukan banyak hal serta tidak meninggalkan tanggung jawab dan peran sebagai Ibu. Selamat memesona di setiap kesempatan.
4 comments
Aduh aku mlipir nih mbak lihat prestasi mbak Anggaraini....semoga saya bisa menyusul keberhasilan dan prestasi mbak...sukses selalu ya mbak bersama keluarga kecilnya.... aamiin...
ReplyDeleteMakasih mba.... Salam kenal :)
DeleteIRT itu memang memesona kok mbak, luar biasa deh, tempat berlabuh dikala gundah
ReplyDeleteHehehe thank mba Cantik :)
DeleteDear All,
Terima kasih sudah meninggalkan jejak positif di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. ^_^