Kehadiran seorang anak di tengah keluarga merupakan sebuah
anugerah yang indah dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, orang tua memiliki
peranan penting dalam membentuk karakter anak menjadi baik dan unggul.
Tak hanya itu, setiap orang tua harus benar-benar memahami potensi
yang ada di dalam anak. Semua anak terlahir istimewa dengan keunikan
masing-masing, sehingga seorang anak tidak dapat diberi label pintar, kurang pintar, atau yang lainnya.
Setiap anak memiliki kecerdasan masing-masing dan orang tua harus
jeli melihat hal tersebut. Karena
mengasah kecerdasan anak sedini mungkin merupakan investasi yang baik di masa
depan.
Menurut penelitian usia 1 – 5 tahun merupakan usia emas (golden age) bagi seorang anak. Di mana usia
tersebut, kita dapat menstimulasi anak melalui ransangan (stimulasi) fisik,
motorik, lingkungan, berpikir melakukan sesuatu dan emosional.
Kecenderungan orang tua melupakan masa emas ini, alhasil banyak anak ‘dipaksa’ untuk
menguasai banyak hal tanpa membuat fondasi yang kuat di usia emasnya. Sedari
itu, sebelum terlambat mari menyadari betapa penting dan berharganya usia
balita buah hati kita.
Menurut Howard Gardner, “tidak ada anak yang bodoh atau pintar,
yang ada adalah anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis
kecerdasan.
Howard juga menyatakan bahwa kecerdasan bukanlah suatu yang
bersifat tetap, ia adalah kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat
ditumbuhkan dan dikembangkan.
Kecerdasan di atas dimiliki oleh setiap anak, namun ada yang menonjol ada juga yang tidak. Untuk itu, kita mengamati tipe kecerdasan apa yang paling dominan sehingga kita dapat memberikan stimulasi yang tepat dalam rangka mendukung dan mengembangkannya.
Saya sangat bersyukur sedari dini sudah peka terhadap kecerdasan
buah hati saya yang kini beranjak 2,5 tahun. Alhasil, selama 1 (satu) tahun belakangan memantau bahkan membuat
catatan perkembangannya. Hal ini memudahkan saya menentukan jenis stimulasi apa
yang diberikan.
Selain musik, buku, serta pengajaran rohani, saya juga memberikan
mainan yang sesuai dengan kecerdasan serta minat si kecil. Terkait dengan permainan, sedari dulu saya mengajarkan bahwa mainan
tidak selamanya harus ke luar dari toko dan berbentuk elektronik.
Saya mengajarkan si kecil bahwa mainan juga dapat dibuat dari barang
bekas dan memiliki nilai edukasi. Sehingga, kebanyakan permainan si kecil merupakan hasil kerajinan tangan sendiri yang aman
serta nyaman dimainkan di rumah.
Sebagai IRT yang juga harus mengatur keuangan rumah tangga,
membuat mainan sendiri memiliki nilai saving
yang baik. Bukan berarti pelit atau
menghemat, namun pengeluaran tersebut lebih baik ditabung untuk pendidikannya di
masa depan.
Berikut 7 (tujuh) permainan terbuat dari barang bekas, dapat melatih
kecerdasan buah hati kita di usia emasnya:
1. Marble
Maze
Usia
Anak:
· 2 – 5 Tahun.
· 2 – 5 Tahun.
·
Didampingi
orang tua/orang dewasa.
Cara
Membuat:
· Tutupi kotak bekas dengan kertas jeruk.
· Tutupi kotak bekas dengan kertas jeruk.
·
Gunting
sedotan bentuk kecil, sedang dan panjang.
·
Susun dan
tempel sedotan menyerupai labirin di atas kotak.
·
Tulis ‘Start’
di bagian bawah kotak dan ‘Goal’ di bagian atas kotak.
·
Letakkan
kelereng di dalam kotak dan mainkan.
Tujuan
Permainan:
· Menstimulus kecerdasan kinestik, visual dan spasial dan intrapersonal.
· Menstimulus kecerdasan kinestik, visual dan spasial dan intrapersonal.
·
Melatih cara
berpikir dan memecahkan jalan keluar.
·
Melatih
emosional dalam menjalankan kelereng menuju ‘Goal’.
Biaya:
+/- Rp8.000,-
2. Family
Frame
Usia
Anak:
Ø 1,5 – 4 Tahun.
Ø Didampingi orang tua/orang dewasa.
Cara
Membuat:
Ø Gunting foto lalu ditempelkan pada stick es krim.
Ø Gunting foto lalu ditempelkan pada stick es krim.
Ø Tempelkan sebutan/nama anggota keluarga di dalam bingkai.
Ø Letakkan double tip memanjang
se-ukuran stick pada bingkai di atas
sebutan anggota keluarga.
Tujuan
Permainan:
Ø Menstimulus kecerdasan linguistik, kinestik dan interpersonal.
Ø Menstimulus kecerdasan linguistik, kinestik dan interpersonal.
Ø Melatih anak mengenal seluruh anggota keluarga.
Ø Melatih gerak otot tangan dalam menempel ke bingkai foto.
Ø Mengajak anak bercerita tentang ciri-ciri anggota keluarga.
Biaya:
+/-
Rp7.000,-
3. Hand
Painting
Usia
Anak:
-
1,5 – 5 Tahun
-
Didampingi
orang tua/orang dewasa.
Cara
Membuat:
- Letakkan kardus sebagai alas.
- Letakkan kardus sebagai alas.
-
Atur kertas
sedemikian rupa di atas kardus.
-
Tuangkan
pewarna makanan ke wadah.
Peraturan
Permainan:
-
Orang tua
memberi contoh dengan mencetak tangan di kertas kemudian anak mengikuti.
-
Orang tua
memberi contoh membuat bulatan, kemudian anak mengikuti.
-
Kuas diberikan
kepada anak dan biarkan anak berekspresi sebebas mungkin.
-
Motivasi anak
dalam mencetak tangan serta membuat karya lukisan.
- Setelah anak
menyelesaikan seluruh lukisan berikan anak pelukan hangat dan ‘jempol’ untuk
usaha yang dilakukan.
Tujuan
Permainan:
-
Menstimulus
kecerdasan kinestik, visual dan pasial.
-
Melatih gerak
otot tangan.
-
Melatih anak
berekspresi.
Biaya:
+/-
Rp5.000,-
4. Happy
Zoo
Usia
Anak:
o
2 – 5 Tahun
o
Didampingi
orang tua/orang dewasa.
A. Kebun Binatang
A. Kebun Binatang
Cara
Membuat:
o
Gunting
kardus menyerupai pagar besar menutupi steorofom.
o
Potong steorofom sebagai gerbang dan
kursi-kursi kecil di depan gerbang.
o
Gunting
karton hitam sebagai jalan aspal serta tempelkan double tip sebagai pembatas jalan.
o
Bentuk tusuk
sate menyerupai kandang.
o
Tempelkan
semua karakter tumbuhan dan tulisan.
B. Hewan/Binatang
Peraturan
Permainan:
o
Orang tua
menjelaskan karakter masing-masing binatang serta kandang/tempat tinggalnya.
o
Letakkan
kebun dan binatang bersebrangan.
o Anak diminta
untuk menyebutkan nama binatang kemudian mengambil serta meletakkan ke dalam
kandang.
o
Motivasi anak
dalam menyebutkan nama binatang sampai kepada meletakkan ke dalam kandang.
o
Setelah anak
menyelesaikan seluruh tantangan berikan anak pelukan hangat dan ‘jempol’ untuk
usaha yang dilakukan.
Tujuan
Permainan:
o
Menstimulus
kecerdasan kinestik dan naturalis.
o
Memperkenalkan
anak nama-nama binatang.
o
Memperkenalkan
anak suasana kebun binatang.
Biaya:
+/-
Rp20.000,-
5. Water
Sponge
Usia
Anak:
v 1,5 – 3 Tahun
v Didampingi orang tua/orang dewasa.
Cara
Membuat:
v Letakkan kardus sebagai alas.
v Isi 1 ember dengan air dan 1 ember lagi dalam keadaan kosong.
Peraturan
Permainan:
v Anak diminta memindahkan air dengan spons ke ember kosong.
v Motivasi anak untuk memindahkan seluruh air.
vSetelah anak menyelesaikan tantangan berikan anak pelukan hangat
dan ‘jempol’ untuk usaha yang dilakukan.
Tujuan
Permainan:
v Menstimulus kecerdasan kinestik
v Melatih gerak otot tangan.
v Melatih kesabaran dan emosional anak.
Biaya:
+/-
Rp3.000,-
6.Colour
Ball
Usia
Anak:
-
2 – 5 Tahun
-
Didampingi
orang tua/orang dewasa.
Cara
Membuat:
-
Tutupi kaleng
bekas dengan kelima warna.
-
Letakkan bola
warna di dalam sebuah kotak/keranjang.
Tujuan
Permainan:
-
Menstimulus
kecerdasan kinestik dan intrapersonal.
-
Melatih gerak
otot tangan.
Biaya:
+/-
Rp30.000,- (Bola warna dan kertas jeruk warna)
7. Guitalele
Usia Anak:
- 2,5 – 5 Tahun
- Didampingi orang tua/orang dewasa.
Cara Membuat:
- Buat pola gitar kecil di atas kardus bekas.
- Gunting pola dan direkatkan dengan lem tembak.
- Gunting pola dan direkatkan dengan lem tembak.
- Tutupi gitar kardus dengan kotak bekas kemasan agar kedap suara.
- Pasang senar gitar/tali pancing.
- Pasang senar gitar/tali pancing.
Peraturan Permainan:
- Dilatih bersama orang tua.
- Anak diminta untuk memetik tali gitar dan mengikuti nada suara.
- Motivasi anak dalam mengenal bagian gitar dan nadanya.
- Setelah anak menyelesaikan tantangan berikan anak pelukan hangat dan ‘jempol’ untuk usaha yang dilakukan.
Tujuan Permainan:
- Menstimulus kecerdasan kinestik dan musikal.
- Melatih gerak otot tangan.
- Memperkenalkan anak dengan dunia musik.
Biaya:
+/- Rp20.000,- (Senar gitar/tali pancing)
Permainan di atas selain murah karena terbuat dari barang bekas, aman serta nyaman dilakukan di rumah. Di samping itu, permainan tersebut juga mampu melatih kecerdasan, hal ini terlihat dari beberapa kriteria, si kecil lebih unggul dibanding teman seumurannya.
Hampir semua
permainan si kecil merupakan racikan sendiri karena hanya seorang Ibu mengerti
mana yang terbaik untuk anaknya dan sesuai dengan kecerdasan buah hatinya. Permainan
ini dimainkan si kecil setiap hari, bahkan setiap dia bermain selalu muncul ide
baru untuk membuat mainan. Ibu-ibu sekalian juga dapat melakukannya di rumah (Do It
Yourself).
Melatih kecerdasan
si kecil setiap hari menjadi kebahagiaan tersendiri bagi saya. Namun, tak
jarang dengan kondisi cuaca akhir-akhir ini yang kurang baik membuat si kecil
mudah jatuh sakit. Ketika si kecil sakit, maka kegiatan bermain nyaman dan aman
di rumah menjadi terhenti.
Pengalaman
minggu lalu, si kecil mengalami panas tinggi bahkan sampai 390C.
Terlihat wajahnya pucat, lemas dan tak bersemangat. Namun, sebagai Ibu saya
tidak pernah merasa kuatir yang berlebihan karena sudah tersedia Tempra Syrup di kotak P3K.
Siapa yang
tak kenal dengan Tempra Syrup? Tempra Syrup merupakan mahakarya PT Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk
yang memiliki misi dedikasi pada kualitas hidup manusia lebih baik. Produknya
seperti Theragran-M serta Counterpain unggul dari pesaingnya. Sama hal nya
dengan Tempra Syrup yang sudah dipercaya keluarga besar saya sejak dulu.
Pengalaman
saya menggunakan Tempra Syrup sebagai obat penurun panas si kecil sangat ampuh.
Pertama si kecil mulai merasakan nyaman, selanjutnya panas turun
dan 2 (dua) hari kemudian si kecil kembali ceria dan melakukan aktivitasnya
kembali.
Rasa anggurnya
disukai si kecil, sehingga tidak harus menguras tenaga untuk memberikan obat. Selain
itu, kemasannya yang handy mudah
dibawa kemana-mana. Sehingga, Tempra Syrup merupakan salah satu obat yang tidak
pernah ketinggalan saat bepergian.
Nah,untuk kamu
yang belum mengenal syrup ampuh ini, berikut saya sajikan keterangannya:
No
|
Tempra
Syrup
|
Keterangan
|
1
|
Khasiat
|
Meredakan
demam, rasa sakit dan nyeri ringan, sakit kepala dan sakit gigi, demam
setelah imunisasi.
|
2
|
Kemasan
|
Ekslusif dengan dusbox,
botol plastik dengan tutup kokoh, kemasan di segel, serta tersedia gelas takar syrup.
|
3
|
Berat Bersih/Rasa
|
60 ml/Anggur
|
4
|
Komposisi
|
Setiap 5 ml Tempra Syrup mengandung 160 mg paracetamol.
|
5
|
Dosis
|
ü Di bawah 2
tahun (sesuai petunjuk dokter atau
gunakan Tempra Drops)
ü 2 – 3 tahun
(5 ml)
ü 4 – 5 tahun
(7,5 ml)
ü 6 – 8 tahun
(10 ml atau gunakan Tempra
Forte)
|
6
|
Diproduksi
|
PT Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk
|
7
|
BPOM
|
No.Reg DBL 1124403137A1
|
8
|
Harga
|
Rp 41.000 – Rp 45.000 (P.Jawa & Luar P.Jawa)
|
9
|
Expired
Date
|
Tersedia
|
10
|
Kontraindikasi
|
Jangan digunakan pada penderita yang menderita kerusakan hati
dan alergi terhadap paracetamol.
|
Untuk masalah demam, panas, nyeri saya percayakan pada Tempra Syrup. Hebatnya, Tempra Syrup bebas dari alkohol serta bukan tergolong obat yang keras. Selain menyiapkan mainan yang aman dan nyaman di rumah, Ibu juga sebaiknya menyediakan Tempra Syrup dalam mendukung aktivitas si kecil karena ampuh mengatasi panas serta nyeri si kecil seketika.
Selamat
berbahagia serta bermain aman dan nyaman bersama buah hati kita.
Happy Parenting
Kinata’s Mom
Artikel ini
diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger
Perempuan Network dan Taisho. Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman dan
opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan
tenaga kesehatan profesional.
52 comments
Wah telaten sekali mba, gak cuma 1 tapi 8. Keren :D
ReplyDeleteMakasih Mas, lumayan buat bekal anak di masa depan :)
DeleteMelatih kecerdasan anak dari permainan yang terbuat dari barang bekas. Sungguh terpuji Mom, apalagi dapat menjaga bumi. Setuju sekali bahwa permainan anak tak harus dibeli dari toko. Berjaya nih Mom, tulisan keren. Sukses selalu :)
ReplyDeleteThanks Mom, mari sama-sama menjaga bumi dari barang bekas...
DeleteKecerdasan interpersonal yg dinilai paling menonjol untuk anakku. Dengan 8 ide permainan ini, semoga bisa menambah kecerdasan anakku di semua aspek. Dari 8 permainan ini, permainan yg sudah dicoba adalah hand printing..dan ia suka sekali...
ReplyDeleteThank you mom sudah berbagi.. Idenya mantap...
Terima kasih dokter... Semoga anak kita menjadi masa depan yang baik buat Indonesia :)
DeleteYang family frame dan colour frame itu kayaknya cocok banget buat Aksa. Ini keren-keren banget lah DIY-nya, mudah dan murah pula. Thank you sudah sharing, Kak. :)
ReplyDeleteWah dicoba Mom, semoga Aksa senang. Terima kasih :)
DeleteMbak anggraini memang di takdirkan menjadi orang super kreatif dan telaten. Beruntungnya si kecil yang mempunyai mama kreatif...tapi bener mbak kita memang jangan menyepelekan panas si kecil karena panas yang diserang adalah otak. Sedia Tempra di rumah sangat realitis untuk pertolongan seketika bila si kecil panas.
ReplyDeleteMakasih Mba Yuni, saya memang dari dulu cuma kenal Tempra untuk si kecil mba hihihi
DeleteWahh DIY... Kalo dulu seringnya beli jadi, gak ribet hehe maklumlah dulu sibuk bekerja. Sekarang anak sudah besar, mainannya malah gadget ����
ReplyDeleteHehe iya ya mba... Makasih mba Indri :)
DeleteInspiratif banget Nen! Jadi nggak sabar mau praktekin ke si Iyes, hihihi
ReplyDeleteSilahkan Dea... Semoga bermanfaat :)
Deletehuaa... seru banget permainannya ya!
ReplyDeleteMakasih Mba :)
DeleteWuaa si kakak pasti senang banget ya mba bisa maian mainan buatan mama. Apalagi mainanya kreatif bin muraah pula... ak senangnya...
ReplyDeleteIya permainan anak memamg harus disesuaikan dengan kecerdasnnya ya mb biar makin klop
Makasih Mba Ira. Happy Parenting :)
DeleteWah banyaknya idenya.. keren nih, bisa dicoba satu-satu nanti sama Abang :D thanks for sharing mbak..
ReplyDeleteSilahkan di coba Mba :)
Deletelengkap sekaliii, anak-anak jadi suka dibuatin mainan sama mamanya, bisa dicontoh untuk mommy lainnya nih mbak
ReplyDeleteMainan edukasi sangat penting buat anak. Semangat mom...
DeleteWaak... 8 mainan sekaligus! Kreatif banget Mbak :)
ReplyDeleteAku suka kalau liat anak2 main sama permainan kayak gini, apalagi mainannya DIY, soalnya sekarang anak2 banyak yg dikasih gadget sedari kecil. Biar praktis mungkin ya, tp kalau keterusan nggak baik juga sih.
Btw, aku masih suka mainan marble maze loh Mbak, hihii...
Makasih Mba Cintya... Happy Parenting :)
Deletekeren loh mba kreatif bgt 😍 anak senang ibu juga senang krn murah meriah y mba 😁
ReplyDeleteMakasih Bunda. Happy Parenting :)
Deleteaaah kreatif banget mainan-mainannya. Hebat nih mba! aku mau bikin yang maze aja ah.
ReplyDeletebtw itu mainan gajahnya samaan tapi punya anakku udah error kebanyakan dibanting
Wah selamat mencoba mom, gajah2an si kecil masih awet karena disimpan mulu hehehe
Deletembak kreatif deh salut. izin noted ya mbak, buat dicontoh kalau besok dah punya anak dan suami hhehe. btw, thanks mbak
ReplyDeleteHai Mba Muthi, makasih. Saya doakan segera punya suami ya dan si kecil :)
Deletewah... so creative. bisa nih aku terapin nanti kalau pulang rumah (untuk adik ku) ^^
ReplyDeleteWah mantab Mba, selamat berkreasi :)
Deletewah suka semua permainan DIY-nya kak, keren deh kak. Anak-anak jadi makin kreatif ya kak. Syukur sekarang ada Tempra ya kak, jadi gak kuatir anak demam.
ReplyDeleteSetuju Mba, Tempra the best bangetlah :)
DeleteMelatih kecerdasan anak dengan permainan dari barang bekas, mantab. Note buat di praktikkan di rumah.
ReplyDeleteMakasih Mom :)
DeleteKyaaaa kreatif banget mom, tfs n gudlak yaaa
ReplyDeleteMakasih Mba :)
DeleteWaaaaaaa keren banget tips DIYnya kaaaaaakkkk!Nebgibspirasi banget buat bikin2 juga di rumah :)
ReplyDeleteSalam kenal yaa....
Hai Emanuella salam kenal :)
DeleteSelamat menjadi pemenang..
ReplyDeleteTerima kasih Mba :)
DeleteWah kreatif sekali, butuh waktu lama kayaknya untuk bikin mainan seperti itu. Niat banget pokonya. Anak cerdas terlahir dari orang tua yang cerdas pula
ReplyDeleteTerima kasih Mas :)
DeleteSaya salah satu penggemar video DIY,menarik dan pengen buat kalau habis ngelihatnya...
ReplyDeleteTerima kasih..
ReplyDeleteDan aku mainan apa2 pastilah beli huhu. Ide permainan anggota keluarga pas banget niiih sama Luigi. Dicoba aaaah :D makasih ya mbak idenya. Murah meriah dan bikin bahagia anak dan mama hehe.
ReplyDeleteSungguh bermanfaat sekali ini. Wajib di bookmark. Thanks for sharing Mbak 😁
ReplyDeletewhat a wonderful post, thanks for sharing. I believe our child need it
ReplyDeletesuka banget sama ide-ide cemerlang yang ditulis bunda, makasih ya bun,
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteDear All,
Terima kasih sudah meninggalkan jejak positif di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. ^_^