Setelah melepaskan karir dan sepenuhnya menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) maka banyak hal yang berubah. Mulai dari kegiatan rutin sehari-hari sampai pada tanggung jawab untuk memperhatikan seisi rumah.
Tak aneh, jika seorang IRT tanpa asisten selalu mendaftarkan semua kegiatan per hari serta mengeksekusi setiap pekerjaan yang sudah direncanakan. Harapannya, rumah menjadi tempat yang nyaman dan semua kebutuhan keluarga dapat terpenuhi.
Pekerjaan yang dilakukan seorang IRT terkadang sangat membosankan. Karena terbatas pada ruangan rumah mulai dari ruang tamu hingga dapur. Perjalannya pun tidak jauh apalagi sampai ke luar kota. Paling sejauh mengantarkan anak ke sekolah dan perjalanan ke pasar atau minimarket untuk berbelanja.
Oleh karena itu, tingkat stres seorang IRT jauh lebih tinggi dibanding dengan ibu yang bekerja di kantor. Menurut sebuah studi Dr.Denise Kandel, seorang wanita yang hanya memiliki peran sebagai IRT jauh lebih cemas, tertekan, stres karena hanya memainkan satu peran. Namun, wanita yang memiliki banyak peran seperti bekerja, aktif di kegiatan organisasi dan sebagainya akan semakin baik keadaan mentalnya.
Peran yang dimainkan seorang IRT berkaitan dengan kegiatan rutinitas secara terus menerus selama 24 jam. Oleh karena itu, sebaiknya IRT diharapkan memiliki kemudahan dalam berbagai hal agar mampu mengurangi tingkat stres yang diterima setiap hari.
Hadirnya perkembangan teknologi dan dunia digital setidaknya meringankan pekerjaan IRT dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Mulai dari online shopping, pesan barang dan jasa secara online bahkan pesan makanan online. Apalagi hadirnya revolusi industri 4.0 membuat semua terasa mudah dengan ponsel.
Semua transaksi dilakukan secara elektronik sehingga tinggal klik maka hal yang dibutuhkan langsung tiba di depan rumah. Namun, kegiatan berbelanja beberapa kebutuhan dapur dan si kecil tidak dapat dilakukan secara online, sehingga mau tidak mau harus meringankan langkah untuk langsung berbelanja ke pasar atau minimarket.
Mudahnya Transaksi Non Tunai
Berbelanja mungkin suatu kegiatan yang terlihat mudah. Namun, jika ditelisik kegiatan ini sangat menguras energi. Mulai dari perjalanan yang cukup jauh, memilih barang, mencari barang yang tepat, melakukan pembayaran hingga kembali ke rumah.
Tak jarang, sampai di rumah ada saja barang yang tidak dibeli dikarenakan terlupakan atau kurangnya uang tunai yang dibawa. Dilema jika bawa uang tunai maka rentan terhadap kejahatan atau kehilangan dompet.
Kejadian kehilangan dompet atau uang tunai merupakan pengalaman yang buruk saat berbelanja. Belum lagi, ketika di depan mata seorang Ibu yang harus kehilangan tas saat dirampas oleh penjambret.
Bagi seorang IRT membawa uang tunai di tengah keramaian tentunya ada ketakutan dan tidak nyaman. Apalagi, jika uang tunai yang dibawa bukan hanya ditujukan untuk berbelanja tapi kebutuhan lainnya.
Bersyukurnya, saat ini sudah berkembang berbagai pembayaran melalui aplikasi uang elektronik, dompet elektronik, mobile banking dan sebagainya. Tidak perlu repot membawa uang tunai karena pembayaran sudah dapat dilakukan secara non tunai dan online.
Tidak ada lagi drama saat ketinggalan dompet, kehilangan uang tunai dan sebagainya. Karena semua sudah dapat dilakukan dengan ponsel melalui pembayaran uang elektronik.
Manfaat hadirnya uang elektronik sangat dirasakan oleh setiap IRT dalam berbelanja seperti memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi, tidak lagi mendapatkan kembalian uang receh atau diganti dengan permen serta dapat digunakan kapan dan di mana saja. Walaupun mudah, tetap uang elektronik harus dijaga agar tidak berpindah tangan atau pembayaran double dalam satu transaksi.
QR Code Standar Memudahkan IRT Saat Berbelanja
Selain menjadi penyelamat saat berbelanja berbagai kebutuhan, uang elektronik juga berguna untuk membayar makanan, minuman bahkan hotel saat berlibur bersama keluarga. Alhasil, pembayaran non tunai menjadi gaya hidup yang mudah dan aman untuk diterapkan oleh masyarakat (cashless society).
Menariknya, pembayaran non tunai saat ini melalui teknologi QR (Quick Respon) Code. QR Code atau QR Payment merupakan sistem pembayaran elektronik yang memindai kode QR dengan aplikasi yang ada di ponsel. Cara bekerjanya sangat mudah dan praktis.
Penggunaan QR Code dalam pembayaran sangat menghemat waktu dan antrian yang panjang. Kebayang, saat berbelanja di hari libur maka antrian sudah panjang ditambah kasir hanya beberapa yang terbuka. Metode QR Code ini memotong antrian yang panjang karena tidak lagi berhubungan dengan menghitung cash, tinggal pindai kode QR lalu pembayaran pun selesai.
Sebagai IRT, pengalaman menggunakan QR Code saat berbelanja memberikan beberapa keuntungan yaitu:
1. Mudah dan Aman
Pertama kali mengenal pembayaran non tunai, saya langsung jatuh cinta dengan metode ini. Pasalnya, paling takut jika membawa uang lebih dari Rp100.000,- saat bepergian. Nah, masalahnya terkadang uang tersebut kurang untuk membeli berbagai kebutuhan apalagi untuk keperluan mendadak.
Hadirnya, pembayaran dengan metode QR ini cukup sederhana tinggal bawa ponsel dan aplikasi pembayaran non tunai. Sebelumnya, saldo sudah di top up melalui transfer rekening kemudian dengan aman melakukan pembayaran. Selain tangan lebih higienis dari kuman yang sering menempel pada uang kertas, maka pembayaran metode QR ini pun lebih mudah digunakan dan jauh dari kata ribet.
2. Pembayaran Sesuai Nominal Transaksi
Beberapa tahun lalu, banyak masyarakat yang protes dengan kembalian dalam bentuk permen saat berbelanja dari mini market. Tak sadar, hal ini sudah menjadi kebiasaan berbagai kasir. Padahal, belum tentu pembeli mengkonsumsi permen tersebut.
Bayangkan jika setiap berbelanja mendapat kembalian permen, tentunya hal ini tidak menyenangkan. Berdasarkan pengalaman beberapa kali mendapat kembalian permen maka IRT ini mulai menggunakan pembayaran dengan uang elektronik agar saldo yang dipotong sesuai dengan jumlah pembayaran tanpa uang kembalian.
Semenjak menggunakan pembayaran metode QR ini, tidak ada lagi istilah dompet permen atau dompet koin. Karena pembayaran sudah sesuai dengan nominal transaksi.
3. Arus Kas Lebih Terkontrol
Setiap belanja mingguan terdapat dana yang disisihkan untuk keperluan dapur dan anak-anak. Dana tersebut sudah dialihkan ke dalam bentuk uang elektronik, sehingga IRT dapat membatasi berapa jumlah uang yang harus dibelanjakan setiap minggu.
Seperti contoh, setiap minggu uang yang dibutuhkan untuk membeli keperluan dapur dan perlengkapan si kecil sebesar Rp200.000,- maka saya sudah melakukan top up ke dalam uang elektronik. Selanjutnya, saat belanja ke mini market hanya menggunakan uang yang sudah tersedia dalam aplikasi.
Alhasil, metode ini membuat arus kas lebih tertata dan terkontrol. Jadi, barang yang dibeli tepat manfaat dan merupakan kebutuhan bukan keinginan semata.
4. Sahabat Saat Kepepet
Sebagai IRT yang memiliki beban yang cukup banyak, tak jarang melupakan dompet untuk dibawa ke pasar atau bepergian. Apalagi IRT milenial jaman now mungkin lebih mengingat ponsel dibanding dompet.
Tak sadar, setelah sampai di tujuan ternyata kebingungan saat membongkar isi tas dan yang didapat adalah zonk alias dompet tertinggal di rumah. Padahal barang belanjaan sudah di scan oleh kasir dan pada tahap pembayaran barulah tersadar bahwa dompet tidak ada di tas.
QR Code menjadi sahabat saat kepepet, pembayaran barang belanjaan jadi mudah dan masalah teratasi. Sehingga hadirnya, metode QR ini lebih memberikan kenyamanan bagi IRT kapan dan di manapun.
Sebagai IRT yang selalu berharap mendapatkan kemudahan dalam berbagai hal termasuk berbelanja, penggunaan QR Code ini sangat membantu dan memberikan keamanan tersendiri. Harapannya, tidak hanya di supermarket atau minimarket, ke depannya di pasar tradisional pun sudah dapat menggunakan pembayaran secara non tunai.
Di samping itu, tidak hanya kota-kota besar yang familiar dengan QR Code akan tetapi sampai ke daerah-daerah dapat menerapkan sistem pembayaran ini. Sehingga berbagai merchant, kios, jajanan dan berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menerima pembayaran melalui QR Code/Payment ini.
Keberhasilan penetrasi QR Code sampai ke setiap lapisan masyarakat dapat memudahkan masyarakat, paperless, mendorong efisiensi transaksi, memajukan UMKM juga meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Seperti contoh, negara China sudah menerapkan QR sebagai sarana pembayaran dan implementasinya berhasil di tengah masyarakat.
Kalau Ada Cara UNGGUL, Kenapa Mesti Ribet?
Di jaman milenial ini, hampir seluruh masyarakat memiliki ponsel. Berdasarkan data eMarketer melalui databooks, di tahun 2019 terdapat 92 juta pengguna ponsel di Indonesia. Oleh karena itu, penerapan pembayaran secara QR Code akan lebih mudah diimplementasikan ke seluruh lapisan masyarakat.
QR merupakan cara pembayaran yang memudahkan masyarakat terlebih IRT yang selalu berkaitan dengan berbelanja berbagai kebutuhan. Apalagi saat ini IRT sudah mumpuni menggunakan smartphone. Hadirnya QR ini diharapkan dapat UNGGUL saat diterapkan di masyarakat.
UNiversal atau secara menyeluruh dapat menyentuh lapisan masyarakat baik digunakan di dalam maupun luar negeri. Di samping itu, GampanG atau mudah dalam bertransaksi serta aman melalui ponsel.
Sebagai IRT, saya mendapat Untung saat transaksi karena efisien, menghemat waktu dan sering mendapatkan diskon atau cashback saat bertransaksi. Terakhir adalah Langsung karena prosesnya cepat dan sangat mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Metode QR Code merupakan pembayaran kekinian yang memudahkan IRT dalam melakukan berbagai transaksi. Berkat QR Code, IRT tak lagi ribet dengan urusan pembayaran saat berbelanja, karena ribet itu cukuplah hanya di rumah.
Hai para IRT milenial, siapkan ponselmu dan raih kemudahan dalam bertransaksi dengan menggunakan QR Code Standar. #Transaksi Lancar Pakai QR Standar!
Sumber:
23 comments
Kini transaksi apapun semakin mudah, dompet jadi gak terlalu tebal...
ReplyDeleteaku belum pernah pakai langsung tapi sudah sempat liat beberapa sih mba..memang jadi praktis yaa sekarang
ReplyDeleteWaah makasih ya penjelasan panjang lebarnya. Aku sudah pakai untuk banyak keperluan sih. Tapi biasanya hpnya kukasih mbak kasirnya. Dia yg pencet2 & scan, aku tinggal ho oh aja. Alhamdulillah selama ini belum pernah dikibulin. Trus mbaknya kayak maklum gitu lihat aku langsung divonis gaptek. Aku nggak keberatan kok kalau bikin urusanku cepet beres heheee
ReplyDeleteSahabat saat kepepet hehe.. ini bener banget mbak, kadang kan kita ngga stanby uang cash ya.. dan kalo sistem pembayaran bisa dengan QR code seperti ini, masalah ngga bawa uang cash bisa teratasi ya mbak, simpel dan praktis ngga pake lama
ReplyDeleteIya ya, sekarang mah banyak tempat yang menawarkan dan memberikan layanan bertransaksi melalui QR Code. Makin praktis aja deh. DUlu cashless, cardless, skrg QR Code.
ReplyDeleteAku awalnya bingung mba pake QR Code begini hahaha maklum yes dulu pan tunai mulu bawaan segepok di dompet sekarang mah serba praktis sih jadi aman yang penting HP jangan ketinggalan :p
ReplyDeleteSemakin mudah saja, uang fisik sudah mulai ditinggalkan
ReplyDeleteJadi pengen coba, selama ini pake gopay saja untuk gojek
ReplyDeleteSekarang tuh enak banget ya, lebih dimudahkan untuk melakukan transaksi. Sekarang kalau HP ketinggalan lebih panik dibanding dompet yang ketinggalan, hihihi
ReplyDeleteSkrg gak harus tiap outlet punya qr code byk ya kak ardam cukup 1 ja bisa di scan dr berbagai dompet digital. Aku suka konsep ini jadi lbh praktis gtu
ReplyDeleteAku pun terbantu sekali dengan adanya pembayaran melalui kode QR. Kalau aku seringnya belanja di minimarket atau supermarket kalau pakai kode QR. Naik bus Trans Semarang juga bayar dengan sistem kode QR.
ReplyDeleteWarung kekinian juga sudah pake QR CODE
ReplyDeleteDiawal merasa ribet, tapi setelah terbiasa jadi enak hehe
ReplyDeleteBaru nyoba pake DANA buat jualan online di bukalapak
ReplyDeleteSemakin mudah, pegang uang fisik jadi males hehe
ReplyDeleteSaya pake uang elektronik karena banyak cashback nya haha
ReplyDeleteSemakin canggih sistem pembayaran
ReplyDeleteini dari bank bca bukan ya mba? mantep banget
ReplyDeleteWah, makin praktis saja. Enaknya non tunai bisa bertransaksi pas sesuai nominal yah mbak. Gak khawatir dapat kembalian permen atau diarahkan buat donasi, hihih.
ReplyDeleteAndai tanpa adanya uang didalamnya, alangkah bahagianya hidup ini hehee
ReplyDeletepembayaran pakai QR code ini kayaknya bakal semakin populer ketika orang orang membatasi kontak fisik seperti sekarang yah
ReplyDeleteWah digital memang luar biasa ya mbak. transaksi cepat.
ReplyDeleteSalam kenal mbak...sila kunjung balik ya
Mirip mirip ya QRIS yang bisa dibayar dengan Link Aja
ReplyDeleteDear All,
Terima kasih sudah meninggalkan jejak positif di kolom komentar. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup. ^_^